Jumat, 29 Mei 2009

Manajemen Hati

Berawal dari kecewa yang teramat sangat akibat perginya sosok terkasih tanpa alasan, membuatku lebih bisa menata hati..
ya.. kesabaran yg kuterapkan dalam diri sejak 6 tahun yg lalu membuatku kuat dan bisa lebih tenang dalam menghadapi cobaan ini...
Tak pernah kubayangkan harus menghadapi keputusan seperti ini..
sakiiit.. sangat sakiiit.. tapi ini lah hidup..
hidup harus memilih, hidup itu betul2 perjuangan..
bersama pria terkasih ini aq mendapatkan banyak pelajaran, rasa terimakasih yang tak terhingga kukirimkan padanya..
tak pernah terbersit ada dendam dan kebencian untuknya..
walau aq lum bisa menerima keputusannya untuk berpisah..
bayangkan 6 tahun kucoba tuk bertahan.. belajar memahami watak dan berusaha menakhlukan egonya.. itu bukan hal yang mudah..
butuh kekuatan dan kesabaran yang luar biasa..
kubuang jauh egoku tuk memenuhi keinginannya..
tapi.. apa yg kudapat?? lagi2 pembelajaran diri untuk lebih menguatkan hati ini..
Ikhlas...
ilmu tingkat tinggi yang lum bisa kukuasai..
tp akan terus kupelajari..
saat ini kucoba untuk bertahan, dan menjadi lebih dekat dengan sang pencipta..
karena aq yakin.. InsyaAllah, usaha dan doa ku belum terjawab saat ini..
Aq percaya.. seiring dengan berjalannya waktu.. Allah kan menjawab doaku.. dan memberikan yang terbaik untukku..
Amien..

Minggu, 10 Mei 2009

Esensi HIDUP

Berbicara tentang hidup, tidak akan pernah lekang dalam pikiran
Hidup berbanding lurus dengan waktu
mengalir bagai anak sungai
dan akan berlalu tanpa berbalik
tidak ada putaran kedua untuk setiap detiknya
apa yg dilakukan hari ini adalah untuk esok
dan kemarin adalah untuk hari ini
coba sejenak kita amati, semua tercipta berpasangan
ada siang ada malam
ada kaya ada miskin
ada sedih ada senang
ada sakit ada sehat
..............................................
beragam definisi tentang hidup
tergantung darimana kita memandang

perjuangan untuk hidup dalam kondisi yang bermakna
akan menjadi semangat diri
kehendak kuat untuk bertahan hidup secara lebih baik
akan mengalirkan kembali telaga pikir yang jernih
telaga yang membawa diri pada berbagai solusi
pada berbagai jalan keluar dari berbagai problematika
dengan menempatkan survivabilitas sebagai salah satu standar prilaku
maka kita akan menjadi sosok dengan jiwa merdeka di dalamnya
yakni jiwa yang mampu, ikhlas dan berani
untuk menyatakan hitam sebagai hitam dan putih diatas putih

Sabtu, 09 Mei 2009

Perempuan

Seringkali orang menyebutnya makhluk lemah
tapi dibalik semua itu terdapat banyak hal yg membuktikan kalau ia perkasa
ia mampu menyembunyikan perasaannya
walau saat itu jiwanya terguncang dengan kemelut derita
kadang orang menganggapnya penurut
tapi jau di lubuk hatinya tersimpan berjuta protes yg tak tertahankan
orang mengidentikkannya dengan 1 kata "manja"
tapi itulah kekuatannya dalam menakhlukkan kaum adam

seperti yg pernah diutarakan Azimah,2003:
"Dunia perempuan adalah dunia yang tenang tetapi bergolak,
gamblang meski penuh misteri"

emmm,,,,
tanpa perempuan dunia mungkin akan tidak berwarna
hidup pasti terasa hampa
karena perempuan akan hadir dengan cinta
so,,,
hormatilah kaum perempuan
sejahterakanlah ia,,

sebenernya,, gw emang sangat memimpikan buat bikin tulisan mengenai perempuan dari segala sisi,, kayaknya seru aja. begitu banyak hal yang bisa diungkapkan dari perempuan
sehingga para pria bisa ngerti gimana cara menghadapi perempuan
doain ya.. lg dalam proses niy

Kamis, 07 Mei 2009

Thanks ya Trian...

Trian,,
pria yang dua tahun ini menemani hari-hariku, saat ini sedang berulang tahun. Ingin rasanya kumemberikan sesuatu yang special untuk sahabatku ini. Sosok kekar dengan potongan plontos ini telah mencuri perhatianku,, selalu mendampingi kemanapun kupergi. Tak pernah bosan tuk berada disisiku. Berbeda sekali dengan kekasihku igo,, yang tak pernah punya waktu untuk bersamaku, bahkan jika kumemohon sekalipun. Arrrghhh…

Kembali ke Trian. Pria kelahiran Paris ini mengajakku dinner malam nanti untuk merayakan malam special ini. Sejenak aku merasa kosong,, otakku terasa penuh, hatiku berkecamuk. Entah perasaan apa ini,, di satu sisi aku bahagia bisa makan malam di tempat romantis, tapi… kenapa Trian? Kenapa bukan bersama igo? Lima tahun aku menjadi kekasihnya, tak pernah ia mengajakku ke tempat yang romantis. Ups.. bahkan baru 4 kali nonton di bioskop bersamanya, dan itu artinya selama lima tahun ini baru 4 kali aku pergi berdua dengannya.

Bayangin deh? Sedih kan? Sementara Trian,, ia selalu mengajakku ke tempat-tempat indah dan selalu berusaha membuatku bahagia.
Emmm,,, jangan salah! Kami tidak selingkuh! Ia betul- betul sahabatku, tidak lebih. Dia pun sudah memiliki kekasih,, Muri namanya. Gadis ini sedang menyelesaikan studinya di Singapura. Berat memang untuk berhubungan jarak jauh,, tak jarang kulihat Trian merasa rindu, apalagi sudah hampir 7 tahun mereka berhubungan. Hebat ya!

Hmmm,,, gak pernah kebayang deh kalau aku yang begitu. Dekat aja, aku sering merasa kehilangan igo,, bagaimana kalau jauh? Wooaaaa……… apa jadinya aku?
Siiip,,, aku dah siap!
Semoga saja cardigan maroon dan blue jins model pensil yang kukenakan malam ini membuatku cukup nyaman untuk dinner sama Trian nanti. Bandana maroon metallic kukenakan dirambutku,, ya! Trian paling seneng liat aku pake bandana. Tak lupa heels hitam dengan hak 5 cm yang pernah dihadiahkan Trian beberapa hari yang lalu sebagai oleh-oleh dari Paris juga akan kukenakan.

Sempurna! Semoga Trian tidak kecewa mengajak aku. Hehe… jam 8 teng dia datang bersama YARIS merahnya. “dah siap fan? Cabut yuk!” ajaknya Kuberi ia senyuman dan kuucapkan “Happy birthday ya Trian”
“Thanks yap,,emmm… lo cantik banget malem ini” jawabnya
“maksud lo?? Kayaknya dari kemaren2 juga gw cantik deh” kukatakan dengan mengerutkan kening dan memonyongkan bibirku. Kemudian kami berdua tertawa,, dan seperti biasa dia mengacak-ngacak rambutku.
“woiii,, jelek lu! Udah creambath niy” ambekku

Sesampai di GUMATI, Trian mengajakku duduk di meja nomor 12 yang sudah dipesannya sejak sore kemarin. Yah ia menyukai angka 12 sesuai dengan tanggallahirnya yaitu 12 Mei. Terkadang aku kurang suka dengan sikapnya yang sedikitkekanak-kanakan dan manja, maklumlah ia satu-satunya anak pria di keluarganya.Tapi kadang justru sikapnya itu mengingatkan aku pada adik bungsuku yang saat ini baru berusia 5 tahun, dan itu tentu saja membuatku tambah sayang sama sahabatku ini.

Sambil menyantap tiramisu dan fresh apple di antara indahnya lilin GUMATI meninggalkan kesan tersendiri untukku. Kesan yang seharusnya kudapatkan dari Igo, kekasihku. Hmmmm… tiba-tiba saja pipiku basah.
“fanes,, koq lo nangis? Kenapa?” ucapan Trian membuyarkan pikiranku yang tengah menerawang.
“heh,,, ga pa pa yan. Gw seneng bisa dinner sama lo. Tapi………” kutak sanggup melanjutkannya
“seneng kok nangis? Lo inget Igo ya fan?” pertanyaan Trian membuat air mataku keluar lagi.

Trian memang paling tau semua tentangku bahkan apa yang sedang kupikirkan pun ia bisa menebaknya dengan tepat. Tak seperti Igo,, yang tak pernah mau tau tentang aku, bahkan saat aku terbaring lemah di Rumah Sakit pun ia tak bisa meluangkan waktunya untuk menjengukku. Entah apa salahku,, dan yang paling tidak bisa kumengerti hingga saat ini, kenapa aku tak bisa melepasnya. Rasa sayangku terlalu besar untuknya,, sesakit apapun aku atas sikapnya tak akan dapat mengurangi perasaan ini. Igo,, dulu ia amat menyayangiku. Selalu memperhatikanku,, dan sangat takut membuatku menangis. Tapi,, sejak kami jadian lagi (red: dulu sempat break beberapa bulan) ia tak semanis dulu. Ia lebih sering menghabiskan waktu untuk diri sendiri, basket, dan teman-temannya. Seperti lupa bahwa ia punya aku,, yang selalu menantinya setiap waktu. Selalu berharap mendapatkan telepon agar bisamendengar kabar darinya,, atau sekedar diberi pesan pendek lewat ponsel. Hanya mukjizat yang dapat membuatnya mau menghubungiku,, entah kenapa dia begitu.

Kadang pernah kumerasa jenuh,, letih sekali menghadapi tingkahnya. Tapi disaat seperti itu,, ia justru sering memberi kejutan kecil untukku. Seperti 2 malam yang lalu, ia datang ke rumahku membawa sekuntum mawar merah dan mengajakku jalan-jalan. Seketika aku lupa akan kekesalanku kepadanya,, semua itu seolah lenyap dan tergantikan dengan taburan bunga cinta yang menghujani sekujur tubuhku.
Hmmmm,,, igo… pria yang selalu ada dihatiku. Aku sangat merindukannya.

“Fan,, ngelamunin apa siy? Gw dicuekin mulu niy!” ucap Trian dengan cemberutnya yang membuat pipi gembilnya terlihat semakin chubby.
“sapa yang ngelamun,, gw lagi liat pasangan di ujung dekat kasir. Romantis ya?” jawabku ngeles. Trian hanya mengerutkan kening dan mengangkat bahunya.
“yan,, lo kangen gak sama Muri?” entah kenapa aku tiba-tiba menanyakan itu kepadanya
Dia menatapku dengan tampang kebingungan, “ya iyalah. Gw selalu kangen sama dia” jawabnya bangga
“oya? Emmm,,, dia tau kita lagi makan disini?” tanyaku lagi
“ya nggaklah fan,, tau sendiri dia kan paling jealous sama lo. Kenapa lo tiba-tiba nanya Muri?” jawabnya
“gak.. gw tadi sempet ngebayangin Igo lagi dinner sama Ayu. Ade kelasnya yang dia bilang sahabat itu. Gw bakal marah besar yan,, gw bakal abisin tu cewe”
“trus??? Apa hubungannya sama Muri?” Tanya Trian bingung
“mungkin itu juga yang bakal dia lakuin kalo dia tau lo lagi dinner ma gw” jelasku.
Kami pun diam sejenak,,, dan Trian memutuskan untuk mengajakku pulang. Seusai sholat subuh,, bi inah mengetuk kamarku.
---------------------------------------------------------------------------------------
“Mbak Panes,, ada Mas Igo di depan” jeritnya
……………………… “Oh my GOD!!! It’s a real or just my illution!!!” teriakku tak percaya akan kedatangan Igo ke rumahku
“iya bi,, suruh tunggu bentar ya!” girangnya aku
Langsung ku ke kamar mandi, sikat gigi dan cuci muka biar gak terlalu bau iler. Hehehe…… Kukuncir rambutku yang belum sempat keramas setelah creambath 2 hari yang lalu. Secepat kilat ku menuju teras depan untuk menjumpai Igo,, kekasihku yang datang dan pergi sesuka hatinya.

“haiiiiii..” sapaku untuk Igo. Dia menatapku dari ujung kaki sampai kepalaku,,,
“haii juga… emm kamu tambah cantik” ucapannya tentu saja membuatku salah tingkah. Selama 5 tahun bersamanya ini kali kedua ia mengatakan aku cantik. Dan pertama kali sewaktu kami merayakan anniversary tahun pertama,, aneh sekali padahal biasanya setiap akan berjumpa dengannya aku selalu berpenampilan rapi,, wangi dan sebisa mungkin harus bisa menarik perhatiannya. Tapi,, ia tak pernah mengatakan aku cantik,, bahkan pasti saja selalu ada hal yang dia kritik dari dandananku. Sedangkan hari ini,, disaat aku baru bangun tidur dan belum mandi ia mengatakan aku cantik?? unpredictable banget siy kamu. Itulah Igo,, yang bener-bener gak bisa bikin aku ngertiin apa maunya. Dia mengajak aku olah raga,, entah ada angin apa tiba-tiba ia ingin mengajari aku main basket.

---------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini aku sidang skripsi,, woaaaaaa… semalaman gak bisa tidur. Jantungku berdetak kencang tak karuan,, semua keluarga, teman dan tetangga ku beri tahuuntuk meminta doa dan restu demi kelancaran sidangku. Tentu saja tak lupa ku minta dukungan Igo,, ia janji akan hadir di sidangku nanti. Aku sangat mengahrapkan kedatangannya,, sugestiku mengatakan hanya ia yang bisa membuatku sedikit lebih tenang. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30,, berarti ini saatnya aku berangkat ke kampus. insyaAllah semua kebutuhan sidang sudah lengkap. Aku pun pamit kepada Mimi dan Pipi serta ke dua adikku, dan tak lupa juga dengan bi inah yang sudah membantu keluargaku sejak 15 tahun yang lalu. Akupun menenteng semua bawaanku ke dalam Honda Jazz warna biru pastel,, pacar kedua ku tersayang.
Oups,,,
“Fan,, bareng gw aja! Gak usah bawa boil. Lo gak boleh kecapean, kan mau sidang!” teriak pria botak yang sedang memarkir YARIS merahnya didepan pagar rumahku.
Yupz… itu Trian. Fiughhh… aku hanya tersenyum dan segera memindahkan barang- barangku ke mobilnya. Seandainya yang jemput aku Igo,, hmmm… duuuuuh FANESHA KIRANA sadar dong non!!! Jangan ngekhayal mulu atuuuuh!!!!! Teriakku dalam hati,, Trian hanya bengong melihat tingkahku. 15 menit lagi aku sidang, tinggal menunggu kedatangan satu dosen penguji lagi,, mungkin ia masih dalam perjalanan. Detak jantungku semakin kencang,, ya ampuuun sidang skripsi bo! Ini puncak perjuangan aku selama kuliah 3,5 tahun,, waaaaahh susah juga yah pengen dapet gelar sarjana. Ini hari paling menegangkan dalam hidupku,, hanya salawat dan dzikir yang bisa kuucapkan saat ini, sambil terus SMS mimi,, minta restu dan doa.

Kududuk di depan ruang sidang,, dengan kedua tangan yang menutupi wajahku. Tiba-tiba ada bayangan di depanku,, Ya Allah,, mukjizat lagi! Igo di hadapanku,, ia memegang kedua tanganku dan mengatakan “kamu pasti bisa melewati hari inidengan sempurna” kemudian ia mengecup keningku. Kalian tauuuu???? Aliran darahku mengalir dari tubuh ke ujung kepalaku,, seperti ada kekuatan tambahan yang menstabilkan emosiku. Namaku dipanggil untuk masuk ke ruang “panas” itu. Lalu kutatap Igo, Trian, Vily dan Andi (teman sekelasku) dan kuucapkan “gw siap!! Doain ya!” dengan tenang dan tanpa beban aku masuk ke ruangan itu.

Satu jam berlalu,, sidangku pun berakhir dan aku dinyatakan lulus sebagai Sarjana Komunikasi. Lega rasanyaa,, walaupun sekilas terbayang perjuanganku belum berakhir, masih harus cari kerja,,dan nerusin S2,, tapi setidaknya 1 tahap tlah kulewati. Kukeluar ruangan dengan senyum yang merekah,, tak sabar rasanya mengabari seluruh dunia bahwa aku sudah jadi sarjana.

“TRIAAAAAAAAAN,,, gw bisaa!!! Gw bisa yan!!!” ucapku bahagia
“Selamat ya fan,, doakan gw segera nyusul lo ya!” jawabnya. Kutatap sekelilingku,, mencari sosok terkasihku. “yan,, mana Igo??”
“dia dah pulang beberapa detik setelah lo masuk” jawab Trian
-----------------------------------------------------------------------------------------
Semenjak lulus, aku tak pernah lagi berjumpa dengan Trian. Dia meneruskan pascasarjana di Jerman,, jujur aku kangen Trian. Kali ini hari-hariku terasa sangat hampa,, kuselalu menikmati kesendirianku dengan membuat beberapa novel tentang hidupku. Sesekali kukirimkan pada beberapa teman termasuk Trian dan Igo. Tentu saja sudah dapat ditebak,, hanya Trian yang mau membaca dan mengomentari tulisanku.
Sementara Igo.. dia masih seperti yang dulu,, tak pernah perduli dengan hidupku, dan aku pun masih belum dapat meninggalkannya.

Kulewati hari-hariku dengan pikiran positif tentangnya, aku gak mau sedih lagi karena kini tak ada lagi sahabat untuk berbagi,, dan menghiburku untuk melupakan semua kepenatan di kepalaku. Aku sangat merasa kehilangan Trian, apalagi akhir-akhir ini ia gak pernah online lagi.
Sediiih rasanya,, aku seperti kehilangan separuh jiwaku. Ya… karena Cuma dia yang mengerti aku,, yang selalu membuat aku tersenyum bahagia. Triaaan,,, dimana ya dia sekarang? Dua tahun berlalu,, saat ini aku bekerja di salah satu perusahaan TV swasta sebagai presenter. Tak ada waktu untuk bersantai-santai,, tidurpun hanya 2 jam per hari.

Kali ini aku benar-benar kehilangan kontak dengan Trian,, sempat kudengar ia sudah menikah dengan Muri. Sementara dua minggu terakhir ini sering ada seorang wanita yang sering meneleponku dan mengatakan ia sedang menjalin hubungan dengan Igo,, namanya Ayu. Ya,,, adik kelas Igo yang dulu bersahabat dengannya. Tapi,, tak ada waktu untuk memikirkan hal itu,, aku bersyukur dengan kesibukan yang kumiliki saat ini. Benar-benar membuatku lupa dengan semua masalahku,, terutama Igo yang sedari dulu tidak pernah berubah.

Ringtone Umbrella-nya Rihanna berdering dari ponselku,, itu nada khusus untuk Trian “Fan,, dah terima kiriman dari aku belum?”
“kiriman?? Kiriman apa yan? Belum tuh” jawabku
“mungkin sebentar lagi, sudah ya. Byeeeeee”
Waoooow… just it????
Gila kan padahal dah dua tahun dia menghilang tanpa kabar,, dan sekalinya nelepon gak nanya kabarku sama sekali. Hhhhhh……
Oups.. diatas mejaku ada satu bingkisan kecil dan sekuntum mawar putih,, apa ini yang dimaksud Trian? Kubuka bingkisan warna merah jambu itu,, ada kartu ucapannya
“FaneshaQu… Saat kamu baca kartu ini aku ada di depan pintu ruanganmu”

Kuhentikan membaca dan kubuka pintu ruang kerjaku……. Subhanallah,,
“Happy birthday Sweety” ucap seorang pria sambil mengecup keningku,, hangat seperti waktu aku akan sidang dulu. Yapz… betul! Pria itu adalah Igo,, aku gak bisa berkata-kata,, kakiku lemah,, bulu kudukku berdiri,,
“Honey,, would you married me?” ucapnya sambil membuka kotak kecil berwarna merah berisi sepasang cincin perak yang ditunjukkan di depan wajahku?

Belum sempat kumenjawabnya,, handphone ku kembali berdering dengan ringtone yang sama “udah belum?” Tanya Trian
“belum yan,, emang apaan?” tanyaku
“Igo sudah datang kan Fan? Dia sudah melamarmu belum?? Selamat ulang tahun ya!
Gw gak bisa memiliki lo,, tapi gw akan selalu bikin lo bahagia. Gw SAYANG lo fan,, sayang banget”
Oh Tuhan???? Jadiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…………………………… N73 lepas dari genggamanku,, apa lagi ini???? aku benar-benar tidak mengerti “iya Fan,, maafin aku ya! Selama ini gak bisa jadi seperti yang kamu inginkan. Tapi…
Trian dah ngingetin Aku, aku janji akan menyayangi kamu dengan setulus hati,, dengan cara yang kamu mau” Aku hanya terdiam beku membisu,, antara bahagia dan haru. Kupejamkan mata,, dan berbisik dalan hati “Triaaaaaaan,,, ternyata lo masih inget gw,, lo masih sayang gw,,
Thanks Trian! You’r my best friend,,”

-----------------------------------------------------------------------
Desminda,,2007-12-27
23:56 - 03:44

Jumat, 01 Mei 2009

Teruskanlah

Pernahkah kau bicara
Tapi tak di dengar
Tak di anggap
Sama sekali
Pernahkan kau tak salah
Tapi disalahkan
Tak di beri
Kesempatan

Kuhidup dengan siapa
Ku tak tau kau siapa
Kau kekasihku tapi
Orang lain bagiku

Kau dengan dirimu saja
Kau dengan duniamu saja
Teruskan lah.. Teruskan lah
Kau begitu

Kau tak butuh diriku
Aku patung bagimu
Cinta bukan
Kebutuhan mu

(lyric by Agnes)